Jumat, 17 Desember 2010

cicak

Aku tiduran tapi tak terpejam, saat jarum panjang` jam menunjukkan angka 12, dan langit menghitam sedang gelap-gelapnya. Aku berniat membuka jendela kamar lalu memandangi bintang dan berlagak seperti nabi Ibrahim. Tiba- tiba memoriku mengingatkanku pada kejadian di suatu malam lalu, saat lingkungan rumahku terkena kebijakan “mati lampu bergilir” dari perusahaan milik negara yang beralibi “penghematan listrik”, sesosok bayangan melintas, yang sudah ku buktikan dengan logika praktis itu bukan seonggok daging berwujud manusia melainkan kegaiban yang aku tak berani menerka-nerka wujudnya. Akhirnya aku mengurungkan niatku dan memilih untuk kembali merasakan ketidakempukan kasurku.
Seharusnya malam ini rumahku sunyi tak bersuara, karena adik dan orang tuaku tidur lebih awal dari biasanya, dan abangku sedang tidak hobi mendengkur. Namun, kesunyian pecah karena suara-suara. Tidak terlalu berisik memang, dan sepertinya aku sudah akrab dengan suara itu yang kini lebih besar volumenya. Bukan suara- suara gaib atau rintihan dari neraka. Suara itu berasal dari makhluk yang diberi Tuhan kesempurnaan dapat memutuskan ekornya. Ya, aku yakin betul itu suara cicak.

MY NU

Belum lelah aku menghitung hari, sambil terus memandangi angka-angka di Bulan Desember di almanak yang tak pernah ku sentuh sebelumnya. Aku bukan menunggu natal, atau hari ulang tahunku di tanggal 16 yang telah kulingkari dengan tinta merah disertai tulisan “it’s me”. Aku terus memerhatikan 3 angka setelahnya, yang telah kutoreh lambang hati penanda cinta. Tanggal 19 Desember tinggal 4 hari lagi, namun hatiku sudah berdebar sejak lebih dari lima tahun lalu. Ya jantungku selalu berdegup tak karuan setiap mengingatnnya. Sejak kegundahan di tanggal 22 Mei 2006, bahkan sebelum itu, namun aku lupa waktu tepatnya.
Aku ambil lagi kotak dalam tas merah Karimorku. Ku buka lalu ku rapihkan isi dalam kotak itu yang jelas-jelas sudah rapih. Tanda tanya besar melintas dalam pikiranku, “suka ga ya dia dengan kado dariku?” Aku tidak memilih untuk menghitung kancing bajuku untuk mencari jawaban iya atau tidak seperti saat-saat kesulitan memilih jawaban opsional dalam ujian. Aku lebih memilih untuk membuka kotak itu lagi dan membentangkan kemeja kotak-kotak yang ada di dalamnya sembari membayangkan kemeja itu melekat di tubuh kurus keringnya.

Minggu, 12 Desember 2010

Fenomena Jakarta Sentris di Televisi : Uniformitas selera Budaya Masyarakat
Resume ini diajukan sebagai pengganti UAS dalam mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin cepat ditandai dengan munculnya teknologi baru yang semakin canggih, menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat. perubahan tersebut ditandai dengan adanya perubahan prilaku pada masyarakat dan salah satunya disebabkan oleh produk teknologi yang disebut “televisi” . Menurut Prof. Dr. R. Mara’at dari Unpad, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan persepsi dan perasaan para penonton hal tersebut diakibatkan karena televisi merupakan media audiovisual, sehingga pemirsanya tidak hanya dapat menikmatinya lewat suara saja seperti halnya radio, tapi informasi lebih jelas lagi diterima karena adanya gambar. Jadi, pesan yang disampaikan oleh komunikator mudah diserap oleh komunikan. Seperti dalam teori jarum suntik dimana dampak pesan komunikasi massa yang kuat dan kurang lebih universal pada semua audiensi yang terekspos pada pesan- pesan tersebut.
Karena kelebihannya itulah, televisi menyebabakan terjadinya proses imitasi di masyarakat. Informasi diterima mentah- mentah oleh masyarakat tanpa adanya proses penyaringan terelebih dahulu. Jadi tak heran, kita akan dengan mudah melihat tampilan Agnes Monica, Pasha “Ungu”, Manohara, dan artis- artis lainnya di pakaian- pakaian masyarakat Indonesia. Fatalnya, televisi dan acara-acaranya mempengaruhi budaya, tataran normatif di masyarakat, hingga sistem sosial. Invasi acara yang dilakukan secara bebas tanpa tahapan penyeleksian dan editing yang ketat. Dan itu menimbulkan sebuah fenomena budaya apa yang disebut dengan “Jakarta-Sentris”. Untuk itulah, penulis mengambil judul “Fenomena Jakarta Sentris di Televisi : Uniformitas selera Budaya Masyarakat”, dimana dalam tulisan ini penulis mencoba membahas mengenai fenomena tersebut dan mengkajinya dengan teori- teori yang relevan. Metode yang penulis gunakan adalah metode kualitataif dengan menggunakan tinjauan pustaka untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada.
1.2 Rumusan Permasalahan
Dari uraian pada latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil rumusan permasalahan yaitu, bagaimana fenomena tersebut terjadi dalam Sistem Komunikasi Indonesia yang begitu kompleks, dampak- dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut, dan bagaimana upaya pemerintah dalam menghadapi fenomena tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu fenomena “Jakarta Centris” dalam suatu system komunikasi Indonesia yang kompleks mampu merubah kejamakan budaya dan aspek sosial masyarakat Indonesia berubah menjadi keseragaman pola pikir yang menyebabkan terkikisnya akar-akar budaya yang ada.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat bagi penulis dalam hal penerapan teori atau konsep dari ilmu komunikasi, dan juga penelitian ini dapat melatih kepekaan penulis dalam menghadapi fenomena di masyarakat, khususnya di dalam Sistem Komunikasi di Indonesia. Serta penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi-informasi yang baru bagi pihak-pihak lain.

cinta melulu

Ingin kupinjam kecantikan julaekha agar kau tak bosan memandangiku..
Inginku pinjam jin nabi sulaeman, agar bisa memindahkan kamarmu di samping kamarku..
Sebagai perempuan yang memahzabi keromantisan
Saya tidak ingin melakukan kehidupan lain selain memandangimu setiap hari..
Merajut kerinduan setiap malam hanya dengan melihat handphone berkali-kali..
Cinta memang membuat saya bodoh..
Saya tidak peduli pada dunia yang semakin kapitalistik dengan
Simbol gedung-gedung bertingkat yang bertetanggakan rumah kardus..
Saya tidak peduli pada buku-buku, lembar-lembaran dalam ruang ilmu
Yang membahas nasionalisme historis, gayus lumbun atau gayus tambunan
Khilafah, sosialis atau kapitalis, neoliberalisme, globalisasi atau reformasi agraria..atau kecanggihan teknologi..
Cinta hanya membuat sempit ruang berpikir saya..
Hanya ada sekat-sekat yang dibatasi oleh sikap dan wajahnya
yang sama sekali tidak menggambarkan keromantisan Romeo..
padahal dunia ini berwarna-warni bercampur aduk..
entah racun apa yang kau berikan pada saya,,
entah semacam pelet atau susuk apa yang menghipnotis saya..
entah memang justru saya yang terlalu cinta hingga melihat ketiadaan cela dalam celamu yang sesungguhnya..
oh cinta..bagian dari semat-picisan yang terkadang menghapus logika..
cinta hanya membuat saya kehilangan skala prioritas.
cinta tidak lagi membuat saya bercita-cita jadi presiden rakyat, presiden direktur,presiden mahasiswa, presiden mafia, presiden-presiden lainnya..
Cinta hanya membuat saya hanya bercita-cita menjadi istri solehah..
Yang memasak-mencuci-memasak-mencuci-menunggumu pulang kerja-dan mengurus anak..
Oh cinta..apakah kau begitu juga?
Sepertinya tidak..dan saya hanya melakkukan hal yang percuma..

Bang Idin, Pendekar lingkungan Hidup

Bang Idin, Pendekar lingkungan Hidup
“Alam ini bukan warisan nenek moyang, tapi titipan anak cucu kita,“ demikianlah ungkapan yang melandasi munculnya kesadaran seorang laki-laki untuk memperbaiki alam. Laki-laki itu bernama H. Chaerudin. Tanpa kesadaran akan hal itulah, mungkin kondisi bantaran Kali Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, takkan seperti sekarang. Bantaran kali yang dulu gersang dan banyak ditemukan tumpukan sampah rumah tangga, kini berubah menjadi lahan pertanian yang subur dipenuhi tanaman palawija, sayur-sayuran serta buah-buahan.
Semuanya berawal dari kenangan masa kecil laki-laki yang akrab disapa Bang Idin ini. Tokoh yang lahir pada 13 April 1956, ingat betapa mudahnya dulu memancing ikan di Kali Pesanggrahan. Kicauan burung begitu merdu menghiasi suasana di pinggir kali. Aneka satwa lain juga dapat dengan mudah ditemui. Tapi kondisi di akhir 1980-an sangatlah jauh berbeda. Sampah bertebaran sepanjang bantaran yang tandus atau di kali yang airnya kehitaman.

ada

Aku hanya ingin bercinta denganmu saja ya Allah..
Wahai zat yang menciptakan makhluk yang hanya pertahankanku karena belas kasihan.
Aku tidak butuh belas kasihan dari makhlukMu ya Allah..
Tapi yang aku butuhkan adalah belaskasih dariMu..
Tiap tetes airmataku, ibuku, kakaku, adikku, sahabat-sahabatku, dan pelajaran- pelajaran yang mereka beri adalah kekuatan bagiku..
Aku menyesal tidak percaya pada diriku sendiri..
Justru percaya pada prinsip yang ternyata salah jalan…
Prinsip yang tak ada guna aku pertahankan..
Pelajaran ini begitu pahit ya Allah..
Proses pendewasaan ini begitu mengagetkan..melebihi kagetku akan mobil yang menabrakku..
Ya Allah.. salahkah aku mempertahankan prinsip ini?
Atau ternyata memang jalan yang kugunakan untuk mempertahankan prinsip ini salah?
Ya Allah..hanya Engkau yang berhak menilai salah dan benar..
Dan hanya Engkaulah Maha Pemberi segala kebaikan kepada makhlukMu..
Dan hanya Engkaulah yang menetukan hidup mati, jodoh, rezeki, dan takdirku..
Lapangkanlah dadaku ya Allah sepertin Engkau melapangkan dada Nabi Muhammad..
Turunkanlah beban yang memberatkan punggungku ya Allah..tinggikanlah namaku..
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan..
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan..
Fa idzaa faraghta fanshob..(maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)
Wa ilaa rabbika farghob..(dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap)..
Dan larut dalam kesedihan hanyalah buang-buang waktu..
Karena seorang muslimah adalah ketegaran
Keikhlasan..
Kesabaran..
Dan Engkau Mutlak Maha Pengasih dan Penyayang..
Ya Allah..jika aku berjalan merangkak ke arahMu..
Akankah Engkau tersenym menyambutku?
Bismillahirrahmanirrahiim

ironi

Tuhan ciptakan aku dengan penuh hikmah dan segala kesempurnaan..
Tuhan berikan aku segala keinginan&belum tentu orang lain rasakan
Tuhan memutuskan aku islam dengan jaminan keselamatan
tapi aku..
Aku tidak pernah syukuri hikmah telah diciptkan dengan sempurna..
Aku tidak pernah memberikan balasan dari segala keinginan yg terpenuhi..
Aku tidak menjalankan keislaman..
Tapi aku ingin selamat!

Only God who always there 4 me

Ketika teman tak lagi dekat..
Ketika kekasih pergi menjauh
ketika keluarga acuh tak acuh..
Dia selalu ada tanpa menampakkan wujudNya
cintaku pada ALLAH
cinta sekali..
Sangat cinta..
Amat cinta..
Terlalu cinta..
Selalu cinta.

bakteri

aku hanya bakteri penyandang cacat
cacat hati, cacat batin
hidup serba angkuh..walau hanya bakteri
cacat...cacat nasib
hidup mewah tak cukup;
syukur tak dapat obati cacat
tetap angkuh
walau kini runtuh
bagi bakteri sombong bukan kesalahan besar
tapi adalah meninggikan harga diri
dasar bakteri
sudah kecil, cacat, tapi tetap sombong
sadarkah dirinya kalah besar dengan semut yang kecil?
apalagi dengan Tuhan?
Tuhan tidak akan kalah walau 1:setriliun
nasib bakteri susah, senang, diinjak-injak
menangispun percuma
karena menangis adalah suatu pelampiasan
bukan solusi
dan aku masih bakteri dalam cacat
bukan cacat fisik..
tapi cacat mental
bakteri yang tak tahu diri
dan masih sebagai bakteri
yang takut mati

Nama yang pantas untukmu adalah bajingan!

Terinspirasi dari puisi Rieke Diah Pitaloka

“jika kau bertemu Tuhan pagi ini..tanyakan padanya, apakah Adam hanya diciptakan untuk memperkosa Hawa? Ini penting!



Ku cari aku di matamu..

Karena di dompetmu aku tak ada..

Ku cari aku di mulutmu..

Ku harap aku ada dalam doa- doa..

Tapi..Hanya ada gairah- gairah menggantung di ujung celana..

Imaji- imaji bugil gitar spanyol..

Di mana kau letakkan aku?

Di harapmu yang sekejap lalu sirna?

Atau aku menggelayut di libidomu lalu kau lupa?

Aku bukan objek fantasimu..

Atau eksploitasi buah zakarmu..

Kata Tuhan aku adalah rusuk kirimu..

Tapi mengapa kau jadikan aku tak ubahnya pemuas selangkanganmu?

Kau tahu..aku adalah wujud dari satu sel telur yang terpilih..

Sedang kau adalah ribuan sperma yang binal..

Kau perlu mengerti hakikat dirimu sendiri..

Karena jika yang kau pahami adalah jiwa ibliismu..

Nama yang pantas untukmu adalah bajingan!

SEBUAH PENCARIAN SEDERHANA

Fase 1


Aku melangkah menuju surau

Ku kira Tuhan memanggilku dari arah sana

Ku dapati Tuhan disebut- sebut

Dalam komunal orang- orang berpakaian putih

Dari kokohnya istana yang terkadang dipaksakan

Dari dogma- dogma tekstuil yang absolute

Ku temukan Tuhan dari sana

Ku temukan Tuhan dari sang penguasa agama

Namun…

Tuhan mana yang ala mini bertasbih pada-Nya?

Tuhan mana yang harus ku temukan?

Sedang setelah Tuhan ku temukan

Ritual ku tinggalkan


Fase 2


Aku kosong dalam ruang ilmu yang penuh

Dalam tumpukkan kitab- kitab buatan manusia

13 tahun ku cari Tuhan dalam ruangan ini

Dalam solidaritas manusia- manusia bingung

Dalam bualan mulut- mulut sok tahu

Ku tahu Tuhan karena tertulis

Ku tahu Tuhan karena terbaca

Namun..

Tuhan mana yang alam ini sebut?

Tuhan mana yang harus ku tahu?

Namun..

Setelah Tuhan ku tahu..

Aku semakin tidak sadar


Fase 3


Dalam langkahku yang terbawa angin..

Dalam langkahku yang terbawa arus..

Ku cari Tuhan yang tidak ku dapat dari salatku.

Ku cari Tuhan yang tidak ku dapat dari ijazahku..

Tuhan ku tahu dari kecabulan pikiranku..

Tuhan ku tahu dari sombongnya aku akan keterbatasanku..

Namun..

Tuhan mana yang alam ini tunduk?

Tuhan mana yang harus ku temukan dan ku tahu?

Sedang setelah Tuhan ku dapat..

Dia ku abaikan


Fase 4


Aku goyah pada regulasi berseragam.

Yang ada hanya anggaran pendapatan dan belanja saja

Aku beranjak menuju rumah sakit..

Di mana anak berkepala besar..

Bermata keluar..

Busung…

Di mana penyakit akhir zaman menjadi sebuah pertanda

Ku dapati Tuhan di sana

Mengelus hati- hati yang berjuang..

Ku dapati Tuhan di sana..

Berada di ujung kematian..

Ku dapati Tuhan di sana..

Dan membuat aku ingin berjuang…

Ku tahu Tuhan mana yang alam ini sebut..

Tuhan yang sempurna..

Yang menciptakan manusia menjadi makhluk yang berhakikat..

Setelah Tuhan ku dekap..

Ku lihat hak- hak manusia terlepas dari belenggu..dan..

Tuhan berada dalam ikhlas dan matiku..


(aku mengalami fase tambahan..ketika kupercaya cinta makhluk hanyalah sebuah ketidakpastian..)

LIANG HAYAT

Di sini aku merintis
Di sini aku mencinta
Di sini gelak tawaku membahana
Di sini kesabaranku memuncak
Di sini duniaku semakin dewasa
Di sini imajiku meliar
di sini tangis perihku prihatin
Di sini semuanya terpikirkan
hidup, mati, hidup, mati, hidup, mati, takut mati
mati, hidup, mati, hidup, mati, hidup, bosan hidup
nafsu bercampur cinta,
bahagia bercampur air mata,
nyata bercampur imaji,
uang bercampur ikhlas,
Tuhan bercampur manusia,
neraka selalu berteman dengan takut mati,
Di sini semuanya terpikirkan
semua yang takkan cukup kuselesaikan dengan tinta kehidupan

wanita dengan selangkangan berdarah..

wanita dengan selangkangan berdarah..
berdiri dalam perih mencari pisau..
menangis di sela tawa hewan2 biadab...
diberondongnya alat kelamin setan jahanam dengan pisau ketidak adilan..
"dia tidak pantas mati"
"tapi tak pantas juga untuk hidup"
dimanakah Tuhan menurutnya?
apakah Tuhan sedang sibuk memberi rizki kepada para koruptor?
atau memberi nikmat dunia pada para komprador?
dan pada akhirnya...
dia adalah wanita yang percaya akan keberpihakan Tuhan padanya
dengan kekuatan Tuhan dalam pisaunya..
dia biarkan sang jahanam hidup..
dia biarkan sang jahanam menangis...
dia biarkan sang jahanam berteriak kesakitan...
dia biarkan sang jahanam...menjadi laki- laki dengan selangkangan berdarah..

harusnya..sudah kuputuskan cintamu..

harusnya..sudah kuputuskan cintamu..
jika kau mendominasi pikiranku..
harusnya…sudah kuputuskan cintamu..
jika kau..memenggal hak- hak hidupku..
harusnya..sudah kuputuskan cintamu..
jika kau menjadikan aku telapak kakimu
harusnya..sudah..
sudahlah..
aku memang bodoh..

suteres.....

suteres.....
saya menambah koyakan otak2 manusia2 Indonesia yang terkena virus suteres...
nganggur...
saya menambah lumpuhnya kaki2 manusia2 Indonesia yang menganggur...
gizi buruk..
saya menambah seksinya tulang iga manusia2 Indonesia yang bergizi buruk...
bodoh....
saya menambah butanya manusia2 Indonesia yang bodoh....
miskin...
saya menambah luapan air mata manusia2 Indonesia yang miskin...
saya menambah...
kelebihan2 manusia2 Indonesia yang terus bertambah macamnya...
saya menambah...
asal jangan presiden yang menambah..
walau dengan masa jabatan yang terus bertambah..

Marital Rape

Aku pinjam egomu sayang…

Untuk balas dendam atas duri yang kau tancapkan..

Jangan lagi kau melihat aku yang dulu,,

Kini aku bersenjatakan pisau..

Yang kusimpan di balik BH dan celana dalam..

Sayang….

Coba kau ingat-ingat lagi pasal-pasal dalam buku sakral itu..

Atau janji mulia di depan bapakku..

Kenapa tidak kau beri aku mas kawin BH dan G-string?

Justru kau berikan aku mukena dan al-Quran

Yang tak pernah kusentuh setelah peristiwa itu..

Aku ingin membunuhmu sayangku..

Tak peduli..

Jeruji..

Atau tayangan di TV-TV

Aku punya alasan..

Tanyakan saja pada darah yang menetes di antara kedua kakiku..

Komnas tidak membantuku sayangku..

Mereka sedang sibuk dengan Inul daratista,,

Maaf sayang..

Cintaku padamu begitu dalam..

Tapi cinta kau hanya sebatas celana dalam..

ada perempuan lain saat kau mengigau..

lalu dengan segera kucabik-cabik hatimu dengan pisau

Tuhan..

Izinkan aku berselingkuh padanya..
Tapi antara Kau dan dia ada kualitas yang berbeda..
Aku memang tidak adil padaMu Tuhan..
Intensitas pikiranku dimonopoli olehnya..
Tapi Tuhan..
Aku cinta Kau, itu harga mati
Walau aku tau belum tentu cintaku berharga untukMu
Aku harus bagaimana Tuhan?
Bunuh diri atau membunuhnya?
Karena bayang-bayangnya selalu ada dalam neuron-neuron otakku..
Dan memacu tulang belakangku..
Sedang negosiasi 5 menit dalam 5 waktu aku tak acuh..
Bagaimana Tuhan?
Tidakkah Kau kirimkan Burok untukku melihat fase2 iitu?
Dan melihat kaumku yang menghianatimu..
Tapi apakah benar Tuhan mereka berniat berhianat..
Sama sepertiku yang tak pernah berniat berhianat dalam kekhilafanku..
Aku bingung Tuhan..
Bingung setengah mati..
Tapi apakah aku pantas memintamu mengarahkan jalanku..?
Atau justru sudah kau arahkan tapi aku terlalu bodoh
Untuk melihat jawaban di desir-desir angin itu..?
Tolong aku Tuhan..

Gundah, 22 mei 2006

Janganlah kau bertukar kodrat dengan aspal itu..
Dia yang berisik memaksamu mengungkapkan cinta..
Apalah artinya pengorbanan ratusan meter ini?
Jika yang kudapat hanyalah gengsi dan harap-harap cemas..
Gelora perjaka dan perawan tabu..
2 tahun ku membuka ruang..
Hingga galagasi- galagasi itu memenuhi tiap sudut ruangan
Yang ku inginkan hanyalah kumbang..
Seperti dalam sajak-sajak sentimentil..
Karena aku adalah bunga mawar hitam yang ingin merekah..
Apakah kau tidak dengar?
Kini aspal-aspal itu bersekutu dengan kerikil yang menertawakan kita..
Aku tak ingin menyembah cinta makhluk..
Tapi kau adalah keseimbangan hakikatku..
Pria..pikiranku kemana-mana..
Aspal, kumbang, mawar,kerikil, harga mati,
Dimana suaramu..?
Dimana pernyataanmu?
Dimana niat baikmu?

Maaf ibu..

Maaf ibu..
aku telah membuatmu menangis..
Larut dalam kesedihanku..
Yang harusnya tidak kau pikirkan..
Hanya menambah beban pikiranmu..
Yang justru seharusnya aku kurangi..
Maaf ibu..
Kalau aku rapuh..
Hingga tangan-tangan lelah mu memeluk aku..
Hingga bibir tulusmu mengucapkan
“kenapa sayang?”
Ibu..
Dunia ini gelap seketika..
Dada ini mengempis menyesakkan..
Tubuh ini dingin lemas..
Hingga kau dan sang adik
Menangis memintaku sabar..
Dan sejenak aku berpikir..
Kau yang menyayangiku dengan sangat..
Hanya terbalas kedurhakaanku..
Sedang ia yang ku sayangi dengan sangat..
Membalasku dengan perih..
Harusnya aku berpikir..

"SUTINI"

"SUTINI", tak pernnah bercita-cita jadi TKW..

apalagi menjadi korban kebinatangan onta arab

yang nafsu dangkal kemanusiaannya berlomba pesat dengan kuantitas jemaah haji yang selalu meningkat

sutini pun tak pernah berniat menjadi istri “SUTIJA”..

yang hanya bisa tidur, ngroko, ngopi, ngeseks..

yang kawin lagi dibiayai gaji "SUTINI"

"SUTINI" juga tak pernah berharap jadi orang Indonesia

yang secara ekonomi orang miskin dilarang sekolah

yang membuat dia lebih akrab dengan istilah ketidakadilan ketimbang istilah Moratorium atau istilah politik tirani

"SUTINI" ikhlas setia menyumbang devisa..

Tapi pejabat ikhlas bahagia studi banding..

"SUTINI" rela tersakiti mulut, mata, batin, bahkan kesuciannya,

Tapi artis surat suara pura-pura buta dan budek

Singkat kujelaskan padamu, marsilia ST Krenata bukan malaikat

dengan langkah nyata ia bersaksi
dalam manifestasi nurani
demi perih luka kemiskinan
dalam jeritan pedihnya keterbatasan
dikelilingi rumah gedong yang cekakakan
diselingi penzaliman undang-undang
diantara pejabat-pejabat yang duduk manis
diantara represifitas mata-mata yang sinis

jangan liat isi dompetnya..
liat kesucian hatinya..
jangan bertanya apa agamanya
liat hablumminannasnya..
jangan mengekplorasi kecantikannya..
lihat kesalehan sosialnya..
jangan kau cari dua sayap di punggungnya..
singkat kujelaskan padamu,
namanya Marsilia ST Krenata
dan dia bukan malaikat atau jelmaannya
dia hanya manusia biasa