Minggu, 12 Desember 2010

Maaf ibu..

Maaf ibu..
aku telah membuatmu menangis..
Larut dalam kesedihanku..
Yang harusnya tidak kau pikirkan..
Hanya menambah beban pikiranmu..
Yang justru seharusnya aku kurangi..
Maaf ibu..
Kalau aku rapuh..
Hingga tangan-tangan lelah mu memeluk aku..
Hingga bibir tulusmu mengucapkan
“kenapa sayang?”
Ibu..
Dunia ini gelap seketika..
Dada ini mengempis menyesakkan..
Tubuh ini dingin lemas..
Hingga kau dan sang adik
Menangis memintaku sabar..
Dan sejenak aku berpikir..
Kau yang menyayangiku dengan sangat..
Hanya terbalas kedurhakaanku..
Sedang ia yang ku sayangi dengan sangat..
Membalasku dengan perih..
Harusnya aku berpikir..

Tidak ada komentar: