Janganlah kau bertukar kodrat dengan aspal itu..
Dia yang berisik memaksamu mengungkapkan cinta..
Apalah artinya pengorbanan ratusan meter ini?
Jika yang kudapat hanyalah gengsi dan harap-harap cemas..
Gelora perjaka dan perawan tabu..
2 tahun ku membuka ruang..
Hingga galagasi- galagasi itu memenuhi tiap sudut ruangan
Yang ku inginkan hanyalah kumbang..
Seperti dalam sajak-sajak sentimentil..
Karena aku adalah bunga mawar hitam yang ingin merekah..
Apakah kau tidak dengar?
Kini aspal-aspal itu bersekutu dengan kerikil yang menertawakan kita..
Aku tak ingin menyembah cinta makhluk..
Tapi kau adalah keseimbangan hakikatku..
Pria..pikiranku kemana-mana..
Aspal, kumbang, mawar,kerikil, harga mati,
Dimana suaramu..?
Dimana pernyataanmu?
Dimana niat baikmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar