Fase 1
Aku melangkah menuju surau
Ku kira Tuhan memanggilku dari arah sana
Ku dapati Tuhan disebut- sebut
Dalam komunal orang- orang berpakaian putih
Dari kokohnya istana yang terkadang dipaksakan
Dari dogma- dogma tekstuil yang absolute
Ku temukan Tuhan dari sana
Ku temukan Tuhan dari sang penguasa agama
Namun…
Tuhan mana yang ala mini bertasbih pada-Nya?
Tuhan mana yang harus ku temukan?
Sedang setelah Tuhan ku temukan
Ritual ku tinggalkan
Fase 2
Aku kosong dalam ruang ilmu yang penuh
Dalam tumpukkan kitab- kitab buatan manusia
13 tahun ku cari Tuhan dalam ruangan ini
Dalam solidaritas manusia- manusia bingung
Dalam bualan mulut- mulut sok tahu
Ku tahu Tuhan karena tertulis
Ku tahu Tuhan karena terbaca
Namun..
Tuhan mana yang alam ini sebut?
Tuhan mana yang harus ku tahu?
Namun..
Setelah Tuhan ku tahu..
Aku semakin tidak sadar
Fase 3
Dalam langkahku yang terbawa angin..
Dalam langkahku yang terbawa arus..
Ku cari Tuhan yang tidak ku dapat dari salatku.
Ku cari Tuhan yang tidak ku dapat dari ijazahku..
Tuhan ku tahu dari kecabulan pikiranku..
Tuhan ku tahu dari sombongnya aku akan keterbatasanku..
Namun..
Tuhan mana yang alam ini tunduk?
Tuhan mana yang harus ku temukan dan ku tahu?
Sedang setelah Tuhan ku dapat..
Dia ku abaikan
Fase 4
Aku goyah pada regulasi berseragam.
Yang ada hanya anggaran pendapatan dan belanja saja
Aku beranjak menuju rumah sakit..
Di mana anak berkepala besar..
Bermata keluar..
Busung…
Di mana penyakit akhir zaman menjadi sebuah pertanda
Ku dapati Tuhan di sana
Mengelus hati- hati yang berjuang..
Ku dapati Tuhan di sana..
Berada di ujung kematian..
Ku dapati Tuhan di sana..
Dan membuat aku ingin berjuang…
Ku tahu Tuhan mana yang alam ini sebut..
Tuhan yang sempurna..
Yang menciptakan manusia menjadi makhluk yang berhakikat..
Setelah Tuhan ku dekap..
Ku lihat hak- hak manusia terlepas dari belenggu..dan..
Tuhan berada dalam ikhlas dan matiku..
(aku mengalami fase tambahan..ketika kupercaya cinta makhluk hanyalah sebuah ketidakpastian..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar