Jumat, 18 Maret 2011

Marital Rape

Aku pinjam egomu sayang…
Untuk balas dendam atas duri yang kau tancapkan..
Jangan lagi kau melihat aku yang dulu,,
Kini aku bersenjatakan pisau..
Yang kusimpan di balik BH dan celana dalam..
Sayang….
Coba kau ingat-ingat lagi pasal-pasal dalam buku sakral itu..
Atau janji mulia di depan bapakku..
Kenapa tidak kau beri aku mas kawin BH dan G-string?
Justru kau berikan aku mukena dan al-Quran
Yang tak pernah kusentuh setelah peristiwa itu..
Aku ingin membunuhmu sayangku..
Tak peduli..
Jeruji..
Atau tayangan di TV-TV
Aku punya alasan..
Tanyakan saja pada darah yang menetes di antara kedua kakiku..
Komnas tidak membantuku sayangku..
Mereka sedang sibuk dengan Inul daratista,,
Maaf sayang..
Cintaku padamu begitu dalam..
Tapi cinta kau hanya sebatas celana dalam..
ada perempuan lain saat kau mengigau..
lalu dengan segera kucabik-cabik hatimu dengan pisau

Gelandangan Menunggu Peran Aktif Dinsos

Gelandangan Menunggu Peran Aktig Dinsos

Lebih dari lima orang laki-laki  tidak  mampu membuat  wanita yang sedang asyik duduk di singgasananya untuk mau diajak pergi. Wanita gempal berbalut kaus dekil berwarna orange yang sudah memudar itu, tetap bergeming. Polesan blush on dan lipstik berwarna marun menghiasi wajahnya. Sang wanita, merupakan tunawisma yang menderita gangguan jiwa. Kesehariannya ia tidur, duduk, ganti baju, makan, dan melakukan seluruh aktifitasnya, di atas tumpukan batu beralaskan kardus di bawah pohon di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang Barat, Ciputat. Tak peduli hujan atau panas menerpa.  Tidak seperti biasanya, rupanya hari itu, Fitri Maria Mersedes Srihatun,begitu wanita itu menyebut nama lengkapnya ,tidak mempan rayuan laki-laki. Menurut pengakuan warga sekitar sering laki-laki mengajak Atun, panggilan akrab wanita itu, lalu mencabulinya dan memberikan uang yang tidak pernah lebih dari Rp.10.000
"Pernah waktu saya pulang dari kerja ngeliat laki-laki lagi "begituan" sama dia di bawah pohon, yah kalau ga si Atun dia ajak ke kebon belakang trus "digituin". Paling dia dikasih duit Rp.3000" ungkap seorang warga  sembari menunjukkan lahan kosong yang disebutkan sebagai tempat aktivitas seksual itu dilakukan.

Sudah lama, Ibu Atun tinggal di daerah itu. Mirisnya berdiri kantor walikota tangsel tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Minggu (23/01) sekitar pukul 3 sore, kami dari LSM Marcilea Foundation hendak membawa Ibu Atun ke Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi di daerah Bogor. Namun setelah membujuknya lebih dari tiga jam, tetap saja ia tidak mau diajak. Sudah banyak laki-laki merayu wanita yang genit bila ada lelaki yg mendekatinya ini, agar mau masuk ke dalam mobil, namun ia selalu menolaknya.
"Saya ga nakal, saya ga nakal, mau minta uang saja," rontanya.

Putu Wijaya Monolog Merdeka Part 3.mp4

Rahasiakan Kenabianmu

Emha Ainun Nadjib, Tempo 18 November 2007

Al-Qiyadah kalah seram dibanding Al-Hallaj dan Syekh Siti Jenar. Ahmad Mushaddeq, pemimpin aliran itu, menyatakan bahwa dirinya adalah rasul. Sedangkan Al-Hallaj menemukan "Akulah Kebenaran", dengan idiomatik bahwa Kebenaran, al-Haq, adalah Allah itu sendiri.
Perutusan para Wali menemui Siti Jenar untuk memanggil beliau menghadap pengadilan para Wali. Jenar, kabarnya, menjawab: "Syekh Siti Jenar tak ada. Yang ada Allah." Pulang balik, para utusan membawa "diplomasi" antara kedua belah pihak. Jawaban Jenar disampaikan dan utusan balik lagi kepada Jenar membawa kalimat: "Allah dipanggil menghadap para Wali." Jenar menjawab: "Allah tidak ada, yang ada Syekh Siti Jenar."
Proses berlanjut: "Allah dan Syekh Siti Jenar dipanggil menghadap para Wali." "Allah dan Syekh Siti Jenar tak ada, yang ada Syekh Siti Jenar dan Allah"....
Di puncak teater teologi-teosofi ini nanti Jenar dipenggal lehernya.